Posted by: fpkssda | November 2, 2006

Uang Gedok APBD 2006, Rp 10 Juta Per Orang

Uang Gedok APBD 2006, Rp 10 Juta Per Orang
Dua Legislator PKS Sepakat Menolak
(Jawa Pos, 01/11/06)

SIDOARJO. Uang gedok ternyata sudah menjadi tradisi yang berurat dan berakar di kalangan DPRD Sidoarjo. Belum tuntas isu tentang uang gedok PAK (Perubahan Anggaran dan Kegiatan) APBD 2006, kemarin muncul lagi isu tentang uang gedok APBD 2006.

Itu terungkap dari pengakuan terbuka Syarif Muhtarom, anggota DPRD Sidoarjo dari PKS yang tergabung dalam FKB-Keadilan. Dia mengatakan, uang gedok PAK APBD 2006 itu bukan sekadar isapan jempol. Sebelumnya, dirinya pernah ditawari untuk menerima uang gedok APBD 2006 sebesar Rp 10 juta per orang.

“Saya tidak tahu, itu uang apa. Yang jelas, saya disuruh mengambil di ruang Sekretaris DPRD (Sekwan). Dulu, waktu penggedokan APBD juga ada, nilainya Rp 10 juta per orang, tapi diambil melalui fraksi,” beber legislator PKS dari dapil Waru dan Taman itu.

Syarif mengungkapkan, modus pembagian uang gedok tersebut mirip yang dilakukan para anggota DPRD Sidoarjo periode 1999-2004 dalam kasus korupsi anggaran dewan senilai Rp 21,9 miliar.

Setiap anggota diberi informasi untuk menandatangani penerimaan uang, tanpa penjelasan rinci, itu uang apa dan dari mana asalnya. Masing-masing anggota dewan, kata Syarif, mengambil di ruang kerja Sekwan. “Waktu saya tanya itu uang apa, dijawab bukan uang dari anggaran DPRD. Tapi, dikatakan uang dari eksekutif,” tuturnya.

Peristiwa serupa, kata Syarif lagi, pernah dia alami di awal-awal menjabat anggota DPRD Sidoarjo periode 2004-2009. Saat itu, menjelang Lebaran. Seluruh anggota dewan, ujarnya, menerima uang dari eksekutif yang tak jelas alokasinya, sebesar Rp 5 juta per orang.

“Waktu itu, saya memang ikut menerima. Tapi, langsung saya kembalikan ke eksekutif melalui Kabag Keuangan Pemkab Bu Nunik Ariyani,” ungkap Syarif. “Tanda terima pengembaliannya masih saya simpan. Tapi, yang tanda tangan bukan Bu Nunik sendiri,” imbuhnya.

Lalu, bagaimana dengan uang gedok PAK APBD 2006 dan uang gedok APBD 2006 tersebut? “Saya dan rekan saya dari PKS sepakat untuk menolak. Sampai sekarang, kami tidak mengambil uang itu,” tegas Syarif, sembari menyebut nama Helmi Musa sebagai satu-satunya rekan dari PKS.

Terpisah, Helmi melontarkan ketegasan serupa. “Kami bingung. Sebab, nggak ada penjelasan itu (uang gedok, Red) uang apa. Makanya, kami berdua sepakat menolak,” tandas legislator PKS dari dapil Candi dan Sidoarjo Kota itu. (sat)


Responses

  1. Hi!vboj! http://cnjzxmgi.com jtpxa geqkl


Leave a comment

Categories